REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Kapten Inggris Harry Kane gagal mengeksekusi penalti kedua yang diterima timnya ketika melawan Prancis pada babak perempat final Piala Dunia Qatar.
Kegagalannya itu membuat Inggris gagal menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Kane mengakui memusnahkan harapan Inggris merebut gelar juara dan hatinya benar-benar hancur.
Meski demikian Kane mengatakan akan bertanggung jawab atas kegagalan tersebut. Ia mengeklaim memiliki kepercayaan diri tinggi saat akan mengambil tendangan penalti kedua karena eksekusi pertamanya berhasil.
Namun ia bangga atas kinerja rekan-rekannya selama perjalanan di Piala Dunia Qatar walaupun harus tersingkir.
“Itu semata-mata karena eksekusi, jadi saya akan menerimanya dan, tentu saja, itu menyakitkan sekarang dan itu akan menyakitkan untuk waktu yang lama, tetapi itu adalah bagian dari menjadi kapten dan pemimpin dalam tim.”
“Anda harus bertanggung jawab dan saya akan mengambilnya,” ujarnya dilansir dari mirror, Senin (12/12).
Pelatih Inggris Gareth Southgate tetap berdiri di belakang Kane. Ia yakin striker Tottenham Hotspur tersebut akan terus menjadi pencetak gol terbaik dalam sejarah sepakbola Inggris.
Menurutnya dia memiliki waktu panjang dalam karirnya di timnas Inggris. Ia menegaskan Kane adalah pemain penting sekarang dan di masa depan.
Southgate tak menyalahkan Kane atas kegagalan Inggris di Piala Dunia kali ini. Ia mengatakan meskipun Kane berhasil menyamakan kedudukan 2-2 namun waktu masih panjang dan banyak harus tim lakukan untuk memenangkannya.
“Lebih dari 100 menit melawan Prancis, ada banyak hal di kedua ujung lapangan yang menentukan hasil dan dia telah menjadi pemimpin yang fantastis,” kata Southgate.
Southgate juga menegaskan bahwa seluruh pemainnya dapat mengambil banyak pelajaran saat melawan Prancis. Dan ia mengeklaim cara pasukannya melawan tim sekelas Prancis telah matang.
Pengalaman Southgate menghadapi tim-tim top Eropa melihat Prancis sedikit berbeda dengan tim lain yang banyak mengandalkan penguasaan bola. Prancis sedikit lebih banyak melakukan serangan balik.
"Tapi kami ingin berani di turnamen dan saya pikir kami berhadapan langsung dengan mereka dan ya, para pemain harus sangat bangga dengan apa yang telah mereka lakukan,” katanya.